MODAL SEBELUM BETERNAK

Sumber photo: Http://mybarefootfarm.blogspot.com
Sebelum anda memulai usaha peternakan, ada baiknya anda perhatikan hal-hal di bawah ini:
1. Siapkan mental anda
Sebagai seorang wirausahawan, peternak harus siap mental. Tiap usaha pasti ada risikonya. Harga pakan dan harga jual ternak yang berfluktuasi, wabah penyakit ternak, persaingan bisnis, naiknya upah minimum regional, harga sewa tanah naik dan lain sebagainya. Sebagian peternak memilih untuk bermitra dengan perusahaan inti untuk mengurangi risiko-risiko tersebut. Meskipun total keuntungan harus dibagi dengan perusahaan inti, namun demikian peternak juga berbagi risiko kerugian dengan perusahaan inti.

PENYAKIT AYAM DAN CARA PENANGGULANGANNYA

Penyakit pada ayam menurut organisme penyebab dapat digolongkan menjadi enam, yaitu:

A. Penyakit ayam yang disebabkan oleh virus, misalnya:

1. Tetelo (Newcastle Desease atau ND)

Photo diambil dari: infonet_biovision.org
Penyebab: Virus dari famili paramyxovirus.
Gejala: ayam menunjukkan gejala adanya gangguan pernafasan (ngorok), diare, leher berputar yang berakibat pada ayam berjalan berputar-putar dan kelumpuhan yang diikuti dengan kematian.
Penyebaran: Penyakit ND menyebar secara cepat melalui udara, pakaian, peralatan, burung dan pakan.
Pencegahan: Pencegahan dilakukan dengan cara memberikan vaksin ND (misalnya: vaksin La Sota).
Pengobatan: Belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkan penyakit ini. Ayam yang benar-benar sakit harus dimusnahkan.

MEMBUAT PAKAN FERMENTASI

PENGERTIAN PAKAN FERMENTASI

Pakan fermentasi adalah pakan ternak yang diolah melalui proses perubahan struktur kimia dari bahan-bahan organik dengan bantuan enzim mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
Tiga hal yang dilibatkan dalam proses fermentasi, yaitu:

• Mikroorganisme sebagai inokulum (yaitu kultur mikroba yang dapat dikembangbiakkan dalam suatu media/substrat).

• Tempat/Wadah terjadinya fermentasi.

• Substrat. Substrat merupakan media tumbuh dan sumber nutrisi mikroba.

KEUNGGULAN PAKAN FERMENTASI

1. Bahan baku yang mudah diperoleh.

2. Kandungan gizi pakan hasil fermentasi lebih tinggi dari pada sebelum difermentasi.

3. Pakan fermentasi lebih mudah dicerna sehingga nutrisi pakan lebih mudah diserap oleh hewan ternak.

4. Pakan fermentasi dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama (pakan yang difermentasi dalam kondisi hijau segar dapat tahan sampai tiga bulan, sedangkan pakan yang difermentasikan dalam kondisi kering dapat tahan hingga tahunan).

5. Dengan mengkonsumsi pakan fermentasi, resiko kontaminasi bakteri berbahaya pada hewan ternak dapat diminimalisir.

6. Bau kotoran hewan ternak dapat dikurangi secara drastis